Langit kian pekat,
tancapkan sembilu pada yang merindu
tanpa kiasan rasi di angkasa
Bahkan,
dengan lantang gemuruh guntur mengumandangkan
tasbih
pecahkan kesunyian yang menyayat
Di sudut ruang pengap,
aku tengah menanti maaf
dari yang terkasih
Akan kutunggu
walau takdir tak berkenaan
biarlah kerinduan terus menyemai
batin yang tergores hina
Jika masih patut
bibir ini bercurah rasa pada kiasan malam
dan padamu
yang tak menjauh dari pelupuk mata
Akan kulantangkan suaraku
melawan surau2 malam yang menjalankan titah-Nya
Dan....
"Ketiadaanmu membenahi ada-ku
di balik cahaya temaram sang purnama
masih kuyakini
Nirwana kan hantarkanku selami jiwamu
Ketika esok tak lagi miliki Ruh"
Di penghujung fajar;
Bukit Gam Lamo, 29 Juli 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar