Tuthy Feminisosialistha

Jumat, 20 Desember 2013

AKU PEREMPUAN


Andai kuterlahir berpenis, maka kebebasan senantiasa mengisi hari-hari yang padat. Tak perlu takut pada malam, apalagi pada sasus mereka yang mengadili. Pantang dengan ocehan mama yang mengungkung. Aku hendak bebas mengarungi hidup, tanpa belenggu, tanpa pasung! Aku tak meminta lebih, tak menuntut waris dan harta.

Pelecehan kerap kualami karena bajuku tak begitu sopan menurut mereka. Sering pula aku dikerasi karena menentang, memberontak pada didikan kolot mereka. Aku hanya perempuan, yang dipaksakan mengikut pada perintah, walau batin tetap menyiksa. Aku adalah perempuan, yang meratapi nasib terpasung dalam lembaga keluarga, agama bahkan negara.

Woi…. !!! Siapa yang hendak mendengar tangis dan ratapku? Tangis perempuan yang dipingit untuk kemudian dijual. Ratap perempuan 25 tahun yang terus diawasi dengan aturan sosial. Aku tak mau diemong, dimanja. Aku hanya butuh bebas. Karena ini hidupku.

Pergi kalian pengungkung! Jika tidak, maka aku yang akan pergi. Hatiku senantiasa berteriak, dengarlah! Aku bukan belia, yang patut awas! Aku manusia dewasa yang ingin bebas! Manusia dewasa! Pergi, pergi dan jangan kembali! Karena aku butuh bebas!

Tidak ada komentar: