OLEH: IDHO
Sesungguhnya tak ada tendensi apapun,
cintaku untuk seorang Puan
Yang selalu menampakkan secuil kerapuhannya
dibalik sejuta ketegarannya,
Seorang Puan,
yang begitu akrab dengan tangis kaum jelata,
di bawah kuasa pentungan dan laras sepatu.
Seorang Puan,
yang hatinya menjerit ketika teriak lapar anak jalanan,
mengais nasi di dalam keserakahan segelintir tuan-tuan berdasi.
Seorang Puan,
yang begitu intim mencumbui kemiskinan dalam lingkaran setan,
yang begitu cerewet memaki kapitalisme.
Seorang Puan,
yang letih berjalan mencari serpihan-serpihan keadilan di atas trotoar-trotoar,
Dan dia yang terus menari dalam impian hidup revolusinya.
Dialah perempuanku.
Cintaku murni untuknya semurni ASI,
Aku ingin menjadi air untuk dahaganya,
Menjadi tanah untuk menopang akarnya,
Menjadi api untuk spirit juangnya....
Inilah aku konkrit di depan hidungmu,
Yang mencumbu bibirmu penuh hasrat revolusi,
Yang memilih merintangi hujan untuk meredakan rajukmu.
Aku hanyalah seorang awam,
Yang menjadi agen bayangan kerja gerakan,
Dan inilah aku...
Orang biasa yang belajar mencintaimu.
From "Someone" to me
Tidak ada komentar:
Posting Komentar